Kasus Dana ACT, PPATK mengungkapkan 10 negara dongègère dan penerima terbesar

Kasus Dana ACT, PPATK mengungkapkan 10 negara dongègère dan penerima terbesar terbesar

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis situs resmi slot gacor Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana pada konferensi pers pada hari Rabu (7/7/2022), berdasarkan periode laporan 2014-2022, ada sepuluh negara yang ditargetkan untuk transaksi dana dan di luar Dana yang terkait dengan Institut Tindakan Filantropi untuk Aksi Cepat. (ACT), terutama Jepang, Turki, Inggris Raya, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Jerman, Hong Kong dan Australia. Berdasarkan data yang ada, ia melanjutkan, ada lebih dari 2.000 kali transaksi yang telah memasuki akun ACT dengan total 64 miliar rupee.

Lalu ada dana yang tenggelam oleh ACT di luar negeri lebih dari 450 kali dengan nilai sekitar 52 miliar RP. Ivan menambahkan, mengingat jumlah dana yang tenggelam di luar negeri setidaknya 700 juta rupee, 16 entitas atau individu di luar negeri menerima pasokan dana bantuan hukum. Sepuluh negara yang menerima sumbangan yang paling penting dari undang -undang tersebut termasuk Turki, Irlandia, Cina dan Palestina.

Dia menggarisbawahi perlunya memperdalam lebih banyak dari beberapa transaksi lain, karena itu akan dikaitkan dengan kegiatan ilegal di luar negeri, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akses yang terkait dengan al-Qaeda, ada seorang administrator undang-undang yang ditangkap di Turki ppatk juga menemukan bahwa beberapa dasar undang-undang yang telah melakukan transaksi secara individual ke beberapa negara dan entitas di luar negeri untuk menyelidiki. Dia memberi contoh administrator ACT pada 2018-2019 mengirim hampir dana RP

Kemudian, ada juga salah satu karyawan (ACT) selama periode dua tahun pengiriman dana ke negara -negara risiko tinggi dalam hal pembiayaan terorisme, 17 transaksi dengan nilai nominal 1,7 miliar RP. (Jumlah setiap transaksi) antara 10 juta pada Rp. 552 juta, “kata Ivan. Namun, Ivan tidak menyebutkan negara mana yang dimaksudkan. Suriah dan Irak. Hasil penelitian lembaga menunjukkan kecepatan uang masuk dan Di luar Fast Action Donation Collection Institute (ACT) sekitar 1 miliar RP per tahun.



Comments are closed.